Nissan Akui Terdampak Kehadiran Mobil China

Nissan Akui Terdampak Kehadiran Mobil China

0 Comments

Nissan Akui Terdampak Kehadiran Mobil China, Penjualan Leaf Cuma Segini

Nissan Akui Terdampak Kehadiran Mobil China Pasar otomotif Indonesia kebanjiran merk baru dari China. Produsen mobil asal China terus-menerus menawarkan mobil listrik di Indonesia.

Kedatangan mobil listrik China yang makin masif di Indonesia ikut memengaruhi mobil Jepang. Nissan mengaku pemasaran mobil listriknya, Nissan Leaf, di Indonesia terimbas kedatangan mobil China.

“Leaf itu semenjak ada beberapa mobil China, itu saya harus mengakui efeknya,” kata Caca Tobing, Nasional Sales Divisi Head PT Nissan Motor Distributor Indonesia di Jakarta, tempo hari.

Caca katakan, saat sebelum kedatangan merk China, pada awal mula pemain mobil listrik di Indonesia masih tetap sedikit. Sejumlah tahun kemarin, cuma Hyundai dan Nissan yang berkompetisi di mobil listrik dengan fragmen Rp 600-700 juta-an. Tetapi sekarang, mobil listrik China terus banjiri pasar otomotif Indonesia.

“(Leaf terimbas) Semenjak mobil China masuk. Semula kan pemainnya hanya dua, Hyundai sama kita,” sebutkan Caca.

Mencuplik data Kombinasi Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo), pemasaran wholesales (distribusi dari pabrik ke dealer) untuk mode Nissan Leaf turun mencolok. Wholesales Nissan Leaf berdasar data Gaikindo /bulan cuma 1-2 unit. Bahkan juga, beberapa waktu Nissan sebelumnya sempat tidak mengirimi Leaf satu juga. Untuk lima bulan awal tahun 2024 ini, Nissan baru cuma mengirimi 5 unit Nissan Leaf ke dealer.

Tahun kemarin pemasaran Nissan Leaf terdaftar sekitar 73 unit dari Januari sampai Desember. Satu tahun awalnya cuma 63 unit di 2022.

“Karena dampak itu lah (kedatangan mobil China),” ucapnya.

Sekarang ini, Nissan tetap menawarkan Leaf di Indonesia. Nissan Leaf dipasarkan harga dimulai dari Rp 738 juta. Nissan Leaf adalah mobil listrik dengan daya capai capai 311 km.

Dalam industri otomotif global, persaingan semakin ketat dengan munculnya mobil dari berbagai negara, termasuk China, yang mulai mempengaruhi strategi dan penjualan produsen otomotif besar seperti Nissan.

Pengaruh Kehadiran Mobil China

Pertumbuhan industri otomotif China telah mengubah lanskap pasar global dengan cepat. Mobil-mobil buatan China, dengan harga yang kompetitif dan teknologi yang semakin maju, mulai menarik perhatian konsumen di berbagai pasar, termasuk Eropa, Amerika Utara, dan Asia. Hal ini membuat produsen otomotif seperti Nissan harus menyesuaikan strategi mereka untuk tetap bersaing.

Baca juga: Nissan New X-Trail e-Power 100% Electric Drive

Dampak pada Penjualan Nissan Leaf

Nissan Leaf, mobil listrik yang telah menjadi ikon keberhasilan Nissan dalam mobilitas ramah lingkungan, menghadapi tantangan dalam meningkatkan penjualannya. Meskipun Leaf memiliki popularitas yang kuat di kalangan konsumen yang peduli lingkungan dan teknologi, pesaing dari China yang menawarkan opsi listrik yang lebih terjangkau atau dengan fitur yang lebih menarik telah mempengaruhi penjualan Leaf di beberapa pasar utama.

Respons Nissan

Nissan telah merespons situasi ini dengan mengembangkan strategi baru untuk mempertahankan pangsa pasar dan meningkatkan daya saing mereka:

  • Inovasi Produk: Nissan terus mengembangkan teknologi dan fitur terbaru untuk model Leaf dan mobil-mobil listrik lainnya, termasuk peningkatan dalam jangkauan baterai dan kemampuan pengisian cepat.
  • Ekspansi Pasar: Perusahaan ini fokus untuk memperluas kehadiran mereka di pasar yang berkembang pesat, seperti pasar mobil listrik di Asia Tenggara dan Amerika Latin.
  • Kemitraan Strategis: Nissan menjalin kemitraan dengan perusahaan teknologi dan penyedia layanan pengisian listrik untuk meningkatkan infrastruktur dan layanan bagi pemilik mobil listrik mereka.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Related Posts